Ketika asam
lambung naik, lambung menjadi terasa tidak nyaman seperti
melilit-lilit. Naiknya asam lambung bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun yang
paling utama adalah karena gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, kurang
istirahat, sering makan makanan yang terlalu pedas dan lain sebagainya.
Asam lambung memegang perananpenting dalam fungsi pencernaan. Zat yang diproduksi lambung ini bisa mengurai
makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Hanya saja, jika sampai keluar dari area
lambung, asam lambung bisa membawa petaka. Soalnya, hanya dinding
lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit meskipun terkena asam lambung
setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki lapisan pelindung. Sebaliknya,
jika asam lambung beredar di organ tubuh yang tidak memiliki lapisan pelindung,
maka bisa berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu kasus yang
sering terjadi adalah asam lambung naik ke luar dari lambung dan masuk ke daerah
kerongkongan. Dalam dunia kedokteran penyakit yang muncul akibat asam lambung
naik ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflux disesase (GERD). Penyakit ini terjadi
karena ada aliran balik isi lambung ke atas. Saat asam lambung naik, maka
makanan yang diurainya ikut ke luar dari lambung.
Dalam proses pencernaan sebelum masuk ke lambung, makanan yang masuk
dari mulut harus melewati saluran esophagus atau kerongkongan. Panjang
kerongkongan bukan sebatas leher saja, tapi juga di bagian dada sebelum
lambung. Pada penyakit asam lambung naik ini, makanan dan cairan yang
sudah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan.
Sakit di daerah
dada
Gejala umum penyakit
asam lambung naik adalah rasa perih yang hebat di lambung dan ulu hati. Karena
nyeri tersebut, penderita GERD sering merasa mual dan muntah-muntah, bahkan
sampai muntah kering.
Pada saat muntah,
biasanya asam lambung naik sampai kerongkongan dan menyebabkan perih. Selain
itu, dada terasa terbakar dan panas. Gejala lainnya sulit menelan, batuk
kronis, radang tenggorokan, dan sering sendawa.
Karena terasa sakit di
daerah dada, seringkali gejala GERD dikira sakit jantung. Salah diagnosa ini
biasanya terjadi jika penderita sebelumnya tak memiliki riwayat sakit maag.
Padahal, setelah diterawang melalui endoskopi, asam lambung naik dan sudah ada
di daerah kerongkongan. Penyakit asam lambung
naik ini terjadi karena klep atau otot cincin pada perbatasan kerongkongan
dengan lambung melemah. Dalam keadaan normal, otot cincin itu mengunci agar
makanan yang masuk tak keluar lagi ke kerongkongan. Tekanan tinggi akibat
produksi asam lambung yang berlebihan juga menjadi faktor utamanya. Selain itu, kelainan
anatomi seperti kelainan gerakan usus juga bisa menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan. Penyakit asam lambung naik ini
tidak mengenal kelompok usia dan bisa menyerang siapa pun. Namun, paling banyak
penderitanya berusia 30 tahun – 40 tahun.
Dalam jangka panjang, GERD atau penyakit asam lambung naik akan menyebabkan komplikasi di daerah kerongkongan, seperti radang, pendarahan, dan penyempitan. Beredarnya cairan lambung di daerah yang tidak seharusnya juga bisa menyebabkan kesulitan menelan, pencetus asma, batuk menahun, bahkan bisa menimbulkan kanker kerongkongan. Jadi, jangan sepelekan penyakit yang diakibatkan asam lambung ini.
No comments:
Post a Comment